Senin, 25 April 2016

Rem Hidrolik

Prinsip Rem Hidrolik


·         Cairan tidak dapat dimampatkan/dikompresikan.
·         Jika cairan didalam ruang tertutup dan dikenakan tekanan, tekanan diteruskan dengan sama besar tanpa berkurang kesegala arah (hukum paskal).

Dengan menggunakan hidrolik kita dapat:

1.    Meneruskan gerakan dengan jarak jauh,
2.    Meningkatkan panjang gerakan, yang mana dilakukan dengan mengurangi keuntungan mekanik.
3.    Menemukan sebuah keuntungan mekanis, yang mana dilakukan dengan melepas gerakan. 

Penerusan Gerakan dengan Jarak Jauh



 
 

















Gambar. 1

Bila kedua silinder sama ukurannya, lalu sebuah gaya 500 N diterapkan pada silinder utama (master ccylinder) akan menyebabkan piston pada silinder actuator (slave cylinder) terdapat gaya yang sama yaitu 500 N. Kedua piston akan bergerak dengan jarak yang sama dan tidak terdapat kerugian gerakan mekanik.

Untuk menghitung gaya, tekanan atau keuntungan mekanik rumus berikut dapat digunakan.


 



Gambar. 2 Segitiga Tekanan

Gaya = F (force) = Newton (N)
Tekanan = P (pressure) = Kpa
Luas penampang = A (area) = m2

Dimana:
Gaya, tekanan dan keuntungan mekanik dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.

Tekanan (P) x Luas penampang (A) = Gaya (F)
P x A = F

Gaya (F) ÷ Luas penampang (A) = Tekanan (P)
F ÷ A = P

Gaya (F) ÷ Tekanan (P) = Luas penampang (A)
F ÷ P = A

Dua dari nilai harus diketahui untuk melengkapi perhitungan, untuk menghitung sebuah nilai tekanan, gaya dan luas penampang harus diketahui.
Sebagai contoh:

Gaya yang bekerja 50 N dan luas penampangnya 40 mm2

Rumus:

Gaya (F) ÷ Luas penampang (A) = Tekanan (P)

50 N ÷ 0,04 m2 = 1250 Kpa

Dibawah ini sebuah contoh dari penggunaan segitiga gaya.



 











Gambar. 3

Meningkatkan Kepanjangan Gerakan 

Gambar. 4 Peningkatan Kepanjangan Gerakan


Jika piston silinder utama (master cylinder piston) lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston), piston silinder actuator akan bergerak lebih jauh adri piston silinder utama dengan jumlah perkalian kelebih besaran piston silinder utama. Pada hak ini berhubungan dengan kekurangan gaya yang diterapkan pada piston silinder actuator.

  1. Jika piston silinder utama (master cylinder piston) dua (2) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston actuator akan bergerak dua kali lebih jauh dari piston silinder utama dan meneruskan gaya setengah (1/2) lebih kecil.
  2. Jika piston silinder utama (master cylinder piston) sepuluh (10) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston actuator akan bergerak sepuluh (10) kali lebih jauh dari piston silinder utama dan meneruskan gaya setengah (1/10) lebih kecil.


Peningkatan gerakan dibayar dengan kehilangan keuntungan mekanik.



 

















Gambar. 5

Jika silinder actuator lebih besar dari silinder utama akan meningkatkan gaya pada actuator, sama dengan berapa kali silinder actuator lebih besar dari silinder utama. Hal ini sama dengan kurangnya gerakan.

Contoh:
Jika silinder actuator memiliki luas penampang dua (2) kali luas penampang silinder utama, lalu silinder actuator  akan menyalurkan gaya dua kali dari gaya yang diberikan pada silinder utama. Tetapi silinder actuator hanya bergerak separo jarak bergeraknya torak silinder utama.
Sebuah keuntungan mekanik dari 2 : 1 dapat diperoleh, tetapi dibayar dengan berkurangnya gerakan.




Silinder Utama (Master Sylinder)

Silinder utama untuk Kendaraan Berpenggerak Roda Depan







Gambar. 6 Silinder Utama Ganda tipe: UCXV (FF) echnik Automotif

Terdapat tiga versi dari silinder utama untuk kendaraan penggerak depan, kita akan bicara secara spesifik pada kerja silinder Girlock yang dipasangkan pada Ford Laser.

Silinder utama UCXV (FF) merupakan sebuah unit silinder ganda untuk kendaraan berpenggerak roda depan yang memiliki sistem rem diagonal menyilang.

Termasuk didalam silinder terdapat dua katup proporsional (satu untuk masing-masing roda belakang), jga sebuah actuator peringatan perbedaan tekanan.

FF menunjukkan “fast-fill”  (pengisian cepat) yang terdapat dua step berurutandari penempatan cairan dengan maksud  sebuah langkah piston primer untuk meningkatkan perasaan pedal.


Konstruksi dan Kerja

Silinder dipasangkan dengan sebuah reservoir polypropylene termasuk sebuah plat kecil yang membatasi cairan untuk memberi keruang primer dan sekunder dari silinder.

Unit bekerja dengan prinsip pemutusan bersama, piston sekunder dioperasikan secara awal, dengan beban mekanik yang diteruskan dari gerakan piston primer melalui pegas yang lebih kuat pada piston sekunder.

Siklus secara lengkap dari kerjanya sebagai berikut:
Mengacu pada gambar 1.6 yang menunjukkan fungsi “pengisian cepat”.

1.    Pada kondisi “mati”, aliran bagian “E” dalam katup pengisian cepat tertutup dan akan membuka hanya ketika tekanan dihasilkan oleh piston primer, diameter “A”.
2.    Selama penerapan pedal, piston primer bergerak maju dan cairan didepan piston “A” tertekan melalui perapat (seal) utama (bagian rendah “C”) didalam ruang tekan primer untuk mendapatkan penempatan tekanan rendah.
3.    Ketika tekanan meningkat, bola di dalam rangkaian katup pengisian cepat (aliran bagian "E") dan untuk peningkatan selanjutnya tergantung pedal, cairan didepan permukaan "A - B" dikembalikan kereservoir. Penerusan langkah pedal selanjutnya menghasilokan tekanan didepan serapat utama didaerah "B" un tuk merapatkan penutupan saluran kompensasi.

Selama siklus penekanan ini, pegas primer yang lebih kuat menggerakkan secara mekanik piston sekunder sampai menutup saluran kompensasi didalam ruang sekunder. Ini langsung menekan cairan melalui piston pembeda tekanan dan katup proporsional kekedua katup sistem rem.

4.    Ketika rem dilepas, piston terbantu oleh pegas pengembali kembali dengan leih cepat dari minyak dan ini menghasilkan kevakuman antara caia didalam ruang silinder dan perapat utama. Perapat utama dengan seketika jatuh, lalu mengijinka minya dibelakang perapat utama mengalir melalui celah didalam penghantar karena menguncupnhya perapat keruang tekan. Gerakan cairan dari satu set ruang ke yang lainnya, terkompesasi ole cairan dai reservoir tergerak lewat silinder.

Secara bergantian, gerakan kembali akhir piston menyebabkan : Cairan mengalir bagian "D" lewat ring katup kembali.





Gambar. 7

Katup Proporsional

Katup proporsional ganda mengontrol tekanan kekedua rem rem belakang setelah tekanan tertentu untuk mencegah roda belakang mengunci.
Konstruksi dari katup pada dasarnya berupa sebuah rangkaian plunyer baja berpegas dengansebuah karet perapat

Fungsi Katup





Gambar. 8 katup proporsional

Pada tekanan dibawah titik "terputus" cairan pengalir melalui plunyer dan perapat pengukur, referensi "C" gambar 1.7 kerja katup untuk titik "pemutus", tercapai ketika tekanan kerja pada daerah "A" menimbulkan sebuah gaya pada kebawah untuk melawan kekuatan pegas dan menggerakkan kepala katup kearah perapat pengukur dan pemutus aliran keroda belakang.

Setelah titik "terputus" terpenuhi, terdapat kenaikan didalam tekanan pemasukan kereaksi katup di daerah "B-A" keatas. Piston katup bergerak keatas menggerakkan kepala katup menjauh dari perapat pengukur, lalu memungki8nkan cairan lewat. Ini meningkatkan tekanan ke rem belakang dan pada daerah "A" kearah bawah menutup katup kembali, menyebabkan katup pengukur cairan selanjutnya ke rem belakang.
Ketika pedal  dibebaskan plunyer bergerak naik dibawah kekuatan pegas dan membuka cairan pada perapat pengukur.


Piston Pembeda Tekanan

Pressure differential piston (PDP)
Piston ini pada gambar 4 di aiktifkan switch listrik dalam silinder, akan terdapat sebguah perbedaan yang nyata pada tekanan diantara ruang primer dan sekunder. Ini sebuah piston yang dapat ketengah dengan sendirinya dan akan terposisi secara otomatis, ketika menyebabkan tekanan dibedakan dan terarahkan.


i. Kerusakan dalam sisten "A"
Tekanan daloam sistem "B" menekan piston"B" dan mengayun tuas pada posisi condong. Ini mengaktifkan switch untuk menunjukkan sebuah kerusakan.

ii. Sistem "A" tersimpan kembali
Kedua sistem sekarang tersimpan kemdali pada tekanan yang sama.Piston "A" dan piston "B" berdiameter sama, sehingga gaya sama besar diterapkan ketuas olehy ikedua sistem. Bagaimanapun piston "A" bereaksi pada tuas pada titik "C" dan piston "B" berweaksi pada tuas dititik "D" tuas bertumpu pada titikz"E" sehingga hasil momen tentang "E" membawa tuas kembali keposisi tengah.




Gambar. 9 aktuator peringatan perbedaan tekanan

Silinder Utama Jenis UC X V (FF)
Komponen - komponen


Rem Piringan

Penyetelan Bantalan Roda

Yakinkan bahwa bantalan roda tersetel sesuai spesifikasi pabrik. Piringan yang "oleng" dapat menyebabkan piston dan lapisan rem tertekan kembali pada rumahnya (Calliper) menyebabkan langkah pedal berlebihan ketika rem dilepaskan. 

Keselamatan Kerja di Tempat Kerja

Pencegahan dan Pengendalian Bahaya di Tempat Kerja


Kecelakaan tidak mungkin terjadi tanpa adanya penyebab
Seorang profesionalis asuransi, frank bird, membagi tipe kecelakan yang berbeda saat kerja ia menggambarkan sebuagh piramid untuk menujukkan setiap kecelakaan yang serius, pada 600 kelalaian, 30 perlengkapan berbahaya, dan 10 mengalami luka ringan
Perlu diperhatikan bahwa diaustralia 2 orang meninggal saat bekerja pada hari kerja dalam setahun ini berarti ada 1200 potensi kecelakaan pada setiap hari kerja.
Prinsip Pencegahan dan Pengendalian
Prinsip-prinsip pencegahan dan pengendaliam dapat diperinci dalam 4 seksi
Antisipasi
Identifikasi
Penilaian Dan Evaluasi; dan
Pengendalian

Bagaimana itu dapat Terjadi - Luka dan Sakit ditempat Kerja
Sakit dan luka dapat dicegah dengan menjalankan praktek manajemen yang baik
Dengan setiap orang yang bertangguangjawab dan tetap pada komitmennya,
Bilamana organisasi gagal untuk mengendalikan angka jumlah luka dan penyakit
Sisi-sisi yang sering muncul adalah;
Kurangnya komitmen untuk mengatur keselamatan dan kesehatan kerja dan kurangnya pengertian tentang besarnya manfaat keselamatan dan kesehatan kerja.
Tempat kerja, lokasi pabrik dan peralatan yang tidak aman
Pegawai yang jarang dan tidak terlatih
Rendahnya komunikasi, supervisi dan instruksi

Bahaya dilingkungan Permesinan Pabrik
Definisi bahaya:
Segala zat kimi yang menyebabkan luka,
Keadaan bahaya yang dapat mempengaruhi pekerja dan pekerjaannya,Proses kerja yang dapat menyebabkan luka

Definisi Kecelakaan;
Suatu peristiwa, yang tidak direncanakan, atau yang tidak diharapkan, yang menyebabkan luka dan kematian
Jenis Bahaya Pada Tempat Kerja
Jenis bahaya apakah yang mungkin anda terima untuk anda hadapi ditempatkerja?
Buatlah tanda untuk mengelompokkan tipe bahaya tersebut sehingga para pegawai dengan mudah mengerti dan mengingat saat melihat tanda tersebut.
6 (enam) tipe bahaya tersebut adalah:
Fisik
Suara, getaran, penerangan, listrik, panas dan dingin, debu yang mengganggu, api/ledakan mesin gerenda, ruang kerja

Kimia
Gas, debu, asap, uap dan cairan
Ergonomik
Rancangan perkakas, peralatan, rencana tugas/pekerjaan.rancangan stasiun kerja, penanggan secara manual
Radiasi
Mikrowave, infra merah, ultra violet, laser (nono ionisasi) dan sinar x, sinar gamma (ionisasi)
Psikologi
Pergantian kerja, beban pekerjaan, kesepakatan dengan masyarakat, godaan, perbedaan, perlakukan yang berbahayam, suara frekuensi rendah yang konstan
Biologis
Infeksi, bakteri dan virus seperti hepatitis
Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi para pegawai dari bahaya tempat kerja. Sebagian besar kecelakaan ditempat kerja dan luka, sebenarnya dapat dicegah dengan menggunakan beberapa prinsip berikut ini:

Mengurangi Penyebab Bahaya
Ini adalah gagasan penyelesaian yang dapat ditempuh, dengan contoh;
Menghilangkan bahan kimia berbahaya dari proses
Menghilangkan suara mesin dari tempat dimana orang bekerja dengan tenang
Menganti Bahan Berbahaya
Berikan gagasan untuk tidak menggunakan bahan kimia atau semua yang membahayakan,tetapi itu tidak mungkin, lalu pakailah bahan kimia atau tindakan/ perlakuan dengan tingkat bahaya yang lebih kecil.
Gantilah kanker akibat benzena dengan bahan pelarut yang lain dengan tingkat bahaya yang rendah.
Gunakan pembersih yang tidak mudah terbakar untuk mengantikan bahan yang mudah terbakar.
Gunakan peralatan hidrolik dan pneumatik sebagai penganti alat listrik
Alat vakum pembersih sebagai penganti sikat penghilang karat
Gunakan  alat pengangkat sebagai penganti cara manual

Mengendalikan Bahaya
Jika bahaya tidak dapat dikurangi atau digantikan, cara terbaik berikutnya adalah dengan mengendalikan sumber bahaya tersebut.
Bidang permesinan dapat dijadikan contoh sebagai pengamanan
Saluran lokal ventilasi gas buang,
Otomatisasi
Melakukan Kerja yang Aman.
Banyak variasi untuk memperkenalkan prosedur yang aman untuk meyakinkan
Para pekerja sehat dan aman termasuk :
Membeli polis asuransi untuk keamanan
Melatih para pegawai
Mengadakan pemutaran jadwal kerja
Langkah khusus pencegahan pada bahan kimia dan prose kerja yang berbahaya
Sistem kerja untuk meyakinkan keamanan para pekerja, sebagai contoh, sistem untuk ijin kerja,  prosedur penguncian dan sebagainya.



Peralatan Perlindungan Diri (PPD)
PPD mungkin dipandang sebagi usaha terakhir dan hanya dipertimbangkan saat pemeriksaan sebagai langkah pengendalian yang sesuai. PPD meletakkan tanggungjawab kembali pada setiap pegawai.
Penggunaan PPD sering kali dilihat sebagai barang yang murah untuk melindungi para pekerja, Meskipun demikian langkah pengendalian ini memiliki beberapa masalah biasanya Akibat perlindungan pekerja yang tidak memadai Ada beberapa alasan untuk hal itu:
PPD mungkin tidak nyaman untuk dipakai, karena itu sering kali kesulitan mendapatkan pekerja yang memakainya.
PPD harus cocok dengan keadaan pribadi pekerja, bila terjadi sebaliknya itu akan menjadi tidak tepat dikenakan dan gagal melindungi pemakainya.
orang yang bertanggungjawab untuk memeilih ppd hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki pengetahuan pentingnya batas-batas pengunaan alat tersebut.
pemeliharaan standart sering itdak baik, menjadikan ppd tidak dapat dipakai.

Antisipasi
Bila organisasi melakuka persiapan menghadapai peristiwa yang tidak diharapkan, seperti kecelakaan ditempat kerja, kebakaran, kebocoran zat kimia atau ancaman bom, dampak dari peistiwa tersebut dapat diperkecil. Peristiwa itu tidak murni karena kecelakaan yang tidak terduga, hanyaorang yang enggan atau tidak mau mengantisipasi atau mempersiapkan diri.
Obat Bius dan Alkohol
Pemakaian obat bius atau alkohol pada tempat kerja akan mempengaruhi para pekerja pada kemanpuan melakukan keamanan dan keberhasilan pekerjaannya tidak hanya berbahaya pada pribadinya tetapi juga pekerja lain dan masyarakat.pilot dan pengemudi profesional dilarang mengkonsumsi obat bius atau alkohol saat mengoperasikan peralatan.
Patutkah semua tempat kerja bebas dari obat bius dan alkohol?
Akibat akhir efek dari obat bius dan alkohol (rasa sakit) yang sangat berbahaya
Karena konsentrasi dan kemampuan anda untuk mengoperasikan mesin sedang terganggu.
Obat bius ilegal, alkohol dan pemberian resep obat bius memiliki potensi untuk mengurangi kemampuan kerja seseorang karena itu jangan mengambil resiko keamanan pribadi atau pasangan kerja anda dan jauhkanlah obat bius dan alkohol dari tempat kerja.




Lembar Pemeriksaan Bahaya

Kesadaran akan 6 jenis bahaya besar ditempat kerja, Akan memungkinkan para pegawai untuk membuat peberitahuan mengenai keputusan tentang keselamatan dan kesehatan tahap berikutnya adalah melengkapi daftar pemeriksaan bahaya yang diidentifikasikan pada bahaya tampat kerja
Lembar berikut adalah daftar pemeriksaan bahaya umum mengenai penyesuaian dengan perwilayahan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja dapat dikembangkan daftar ini untuk menggabungkan syarat yang diijinkan.
Pada penyelesaian daftar pemeriksaan bahaya, prinsip pencegahan dan pengendalian dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kecelakaan ditempat kerja baik luka maupun sakit.
Pada buku kerja tiap peserta latihan akan diminta unutk memeriksa tempat kerja menggunakan daftar pemeriksaan bahaya.
Contoh Umum Daftar Pemeriksaan Bahaya
Mohon diingat ini hanya sebagai panduan, setiap tempat kerja harus dibuat daftar pemeriksaan yang dirancang khusus sesuai dengan proses dan keadaannya.
Selalu melakukan pemeriksaan bahaya dengan teratur sebagai sarana ppenting dalam pencegahan kecelakaan. Daftar ini sebelumnya telah dikembangkan untuk menghemat waktu dan meyakinkan ketelitian pekerjaan yang telah dilakukan. Berbagai pendapat dan saran akan ditindak-lanjuti.
Koordinator Keselamatan dan kesehatan kerja
Tanggal pemeriksaan
Daerah pemeriksaan
Orang yang bertanggung jawab pada pemeriksaan
Manajer pemeriksaan ulang oleh
Berikan catatan/komentar pada setiap item.
Lantai
Kedataran permukaan
Bebas dari papan yang dipaku
Benda yang terjatuh diambil
Oli dan noda gemuk diseka
Debu gergaji, gram disapu
Bahan/material persedidaan keluar
Perhatian khusus pada daerah disekeliling mesin
Lantai bersih saat tidak digunakan
Lorong
Lebar yang cukup untuk lalulintas perjalanan
Lampu yang memadai
Permukaan yang bebas dari kerusakan
Diberi tanda batas dengan garis putih/marka jika mungkin
Bersih dari kotak, bahan/material, sampah
Bersih dari troli, truk tangan, dll
Bersih dari kabel listrik
Pandanngan yang tidak terhalang saat berpapasan
Mesin
Sesuai dengang ukuran ruang kerja
Keamanan yang memadai
Alat menghidupkan dan mematikan mudah dijangkau oleh operator
Kebersihan
Tingkat suara yang lebih baik
Menyeka lantai untuk mencegah tetesan oli dilantai
Penerangan yang baik
Tidak ada lekukan atau lipatan
Bangku kerja
Bersih dari sampah
Perkakas yang tidak digunakan disimpan pada tempatnya
Tidak ada perkakas yang berbahaya
Bangku untuk pekerjaan ditempat tinggi
Api
Tempat pemadam kebakaran, kecepatan layanan dan tanda yang jelas untuk setiap  kebakaran.
Sarana yang memadai untuk keluar saat terjadi kebakaran
Pintu keluar yang mudah untuk dibuka dari dalam
Pintu keluar yang tidak terhalang
Sistem peringatan bahaya berfungsi dengan baik
Tuntunan yang berguna dan mudah dilihat saat kebakaran
Karyawab yang akan keluar tidak terhalang
Jalan dan tangga bebas hambatan
Penerangan umum
Kuat pencahayaan yang sesuai
Pencahayaan alam yang baik
Pantulan yang baik dari dinding dan atap
Tidak ada cahaya langsung yang menyilaukan
Lampu yang sesuai dan keadaan baik
Tidak hanya menggunakan satu lampu
Lampu darurat yang siap dipergunakan
Jendela
Keamanan atau pemasangan tebal kaca yang sesuai
Bersih, mendapat penyinaran yang berlebih saat siang hari
Tidak ada jendela yang pecah
Bingkai bebas dari debu, timah atau sampah
Lantai tangga dan landasan
Tidak licin atau tidak ada anak tangga yang patah
Gagang/pengangan tangga dalam keadaan baik
Landasan yang bebas dari peti dan penghalang lainnya
Jeruji anti selip dalam keadaan baik
Landasan kaki ada pada seluruh bagian tangga
Kolom pendukung dalam keadaan baik
Tangga panjat dan trap
Disimpan pada tempatnya
Tidak ada pijakan yang patah atau hilang atau rusak
Sesuai dengan standart Australia.
Penyimpaan
Tempat penyimpanan dirancang pada masalah minimum pengangkatan benda
Material disimpan pada rak dan sedapat mungkin ditempatkan dilaci
Rak susun bebas dari debu dan sampah
Tumpukan yang seimbang dengan fondasi yang baik
Tumpukan yang berlapis sedapat mungkin diikat
Lantai disekitar rak dan tumpukan bersih dari sampah
Diminta material diambil dari atas tumpukan bukan ditarik dari bawah
Kerudung dan pembungkus diperbaiki
Kelistrikan
Perlengkapan yang tidak digunakan sebaiknya disimpan
Tidak ada jek, soket, saklar yang rusak
Tidak ada kabel yang terjulai atau lecet
Peralatan catu daya pada keadaan yang baik
Tidak ada kabel yang melintas dilantai
Transformator yang dipisahkan
Tidak ada kabel yang terkilir
Fasilitas staf
Kamar kecil yang bersih
Toilet yang bersih, loker/lemari pakaian yang bersih
Koran, kertas makan dll, tempat sampah
Ruang makan yang bersih dan rapi
Peralatan bantu
Rak dan almari bersih dan sesuai urutan
Tidak ada material yang perlu dipindahkan
Tandu/sorongan pada posisinya
Nomor darurat telah dipasang

Sampah
Tempat sampah terpasang pada sekeliling pabrik
Tempat sampah dikosongkan secara teratur
Oli, serbuk besi, dan bahan mudah terbakar dimasukkan pada kaleng/tangki

TAS METER 2016



TAS METER 2016

  1. Bleeding . prosedur yang benar dan fungsi bleeding
  2. Pemeriksaan komponen rem cakram menggunakan dial indicator 
  3. Komponen rem tromol 
  4. Pemeriksaan sistem rem tromol 
  5. Gambar rem tromol model
    a. Leading trailing, kapan berfungsi sbg leading dan trailing
    b. Two Leading
    c.  Uni Servo
    d.  Duo Servo
  6. Cara kerja differensial, urutan arah putaran roda gigi 
  7. Pemeriksaan differential 
  8. Kontak gigi differensial dan sebab sebabnya 
  9. Cara kerja rem tromol
  10. Bau kampas rem terbakar
  11. Tekanan pengereman pada system rem hidrolik dan diameter silinder roda luas penampang silinder roda dg rumus hukum pascal 
  12. Model final gear dan aplikasinya
  13. Jenis poros belakang, semi floating, full floating dsb ciri konstruksinya
  14. Penerapan rem tromol model Uni Servo, Leading and Trailing, Duo Servo , Two Leading Single Action 
  15. Gaya self energizing effect
  16. Penerapan yang cocok untuk  masing masing model rem tromol
  17. Perhitungan tekanan/ gaya pada rem

Minggu, 24 April 2016

Ganti Oli Mobil

CARA  Pelumasan, Perawatan dan Penggantian Oli

1.Pilih perkakas/perlengkapan yang diperlukan : (dapat termasuk)
·    Filter oli pengganti (filter oli baru)
·    Kunci pas untuk melepas bak oli, gear box, dan baut differential.
·    Pompa Vet
·    Wadah untuk oli (oli mesin baru, gear box, danoli differential).
·    Tutup pelindung.
Catatan : Perkakas/perlengkapan tambahan mungkin diperlukan.
2.    Hidupkan mesin selama lima menit, jika mesin belum dipanaskan sama sekali. (Gunakan rem tangan, perseneling posisi parkir pada transmisi otomatis, atau netral pada transmisi manual).
3.    Arahkan mobil ke lift dengan hati-hati.
Dua tiang :
·   Luruskan mobil dan arahkan di tengah landaian.
·   Lepaskan kap mobil (tempatkan pelindung pada kedua pelindung).
·   Carilah filter oli.
·   Gigi pada posisi netral dan rem tangan tidak ditarik.
·   Arahkan pedal kontak hoist pada titik angkat mobil.
·   Naikkan hoist sampai pedal kontaknya menyentuh sisi bawah mobil. PERIKSA APAKAH SUDAH TEPAT POSISINYA SEBELUM MENGANGKAT KENDARAAN.
·   Angkat kendaraan sampai rodanya tidak menyentuh tanah/lantai, periksa keseimbangannya.
·   Naikkan mobil sampai aman untuk bekerja di bawahnya, gunakan alat pengaman dari hoist.
Empat tiang :
·   Luruskan mobil dan arahkan ke dalam landaian dengan hati-hati.
·   Periksa keempat roda apakah sudah tepat di tengah landaian.
·   Pastikan rem tangan tidak ditarik dan gigi kendaraan netral.
·   Ganjal roda depan dan belakang.
·   Lepaskan kap mesin (tempatkan tutup pelindung pada kedua pelindung).
·   Carilah Filter oli (kendorkan bila perlu).
·   Angkat hoist sampai aman untuk bekerja di bawahnya. GUNAKAN ALAT PENGAMAN.
4.    Tempatkan wadah oli di bawah bak mesin. Lepaskan tutup bak dengan kunci pas yang tepat. HATI-HATI OLI YANG MASIH PANAS. Jangan memasukkan tutup bak mesin pada wadah oli. Periksa kondisi tutup bak mesin dan pembersih seal (ganti bila perlu).
5.    Selama oli dikuras, periksa bak roda gigi (manual) dan lihat jumlah minyaknya. Untuk memeriksa minyak transmisi otomatis, kendaraan harus lebih rendah dan diperiksa dari bawah kap mesin.
Catatan : Pemeriksaan bak roda gigi dan sambungannya merupakan pemeriksaan akhir, bukan pemeriksaan awal.
6.    Pemeriksaan oli bak roda gigi (transmisi manual) :
·         Lepaskan tutup bak oli roda gigi.
·         Tempatkan ukuran jumlah oli pada lubang pengisiannya.
·         Jika oli terlihat pada pengukur-jumlahnya sesuai.
·         Jika tidak ada oli yang terlihat, tambahkan sampai jumlahnya sesuai.
·         Gunakan oli menurut yang ditentukan pabrik kendaraannya.
·         JANGAN MELEBIHI BATAS PENGISIAN.
7.    Ulangi dengan prosedur yang sama untuk differential.
8.    Periksa semua bagian yang dapat dilepas untuk diberi pelumas. Beberapa mobil memiliki baut tap yang erat daripada nipel pelumas, pelumas harus dihilangkan. Ganti penutup setelah dilumasi.
a.    Kira-kira dua pompaan vet.
b.    Dimana mobil jarang diberikan vet secara teratur diperlukan lebih dari dua pemompaan pelumas.
JANGAN memberi vet bagian belakang rem, karena lubang nipel rem dipakai untuk melakukan bleeding (membuang udara pada sistem rem).
9.    Lepaskan serabut tutup pembuangan oli mesin bila perlu.
10.  Kencangkan tutup pembuangan oli mesin (Eratkan-tapi jangan terlalu).
11.  Lepaskan filter dengan alat khusus dan-biarkan oli mengalir melalui lubang pembuangan.
12.  Oli akan mengotori ring seal. Bersihkan bantalan filter dan seal yang sudah lama diganti.
13.  Pasang filter baru.
1.    Kencangkan dengan tangan.
2.    Eratkan dengan  putaran per instruksi pada filter.
14.  Periksa bagian bawah mobil dari keausan atau kekendoran bautnya, misalnya sistem pembuangan, Universal-joint, kabel rem, dan sebagainya. PERHATIKAN DAN CATAT BAGIAN-BAGIAN YANG CACAT.
15.  Pindahkan semua perkakas/perlengkapan dari bawah hoist. Turunkan mobil.
16.  JANGAN MENCOBA MENGHIDUPKAN MOBIL.
17.  Periksa ketepatan oli mesin dan jumlahnya dengan MENGGUNAKAN BAGAN PEMERIKSAAN atau spesifikasi pembuatnya. Jangan terlalu banyak mengisi oli. JIKA DIPERLUKAN diperbolehkan melebihkan oli pada filter oli.
18.  Buka tutup oli mesin dan isi mesin dengan oli, biarkan oli mengalir ke dalam bak oli dan lihat jumlah dengan dipstick.
19.  Nyalakan mesin, lampu oli dan pengukur tekanan oli harus berfungsi selama 10 detik setelah dihidupkan. Jika tidak, matikan mesin-periksa.
20.  Jika tekanan oli baik, hidupkan mesin selama kira-kira 2 menit; matikan-biarkan selama 2 menit-periksa jumlah oli dengan dipstick. Periksa daerah sekeliling filter oli dari kebocoran.
21.  Periksa air radiator -lepaskan tutup radiator pelan-pelan. Isi seperlunya. Jika kurang lihat tanda-tanda kebocoran/tekanan ujilah sitem pendinginan tersebut.
PERIKSA :
·   Karat yang menempel pada radiator atau mesin.
·   Kebocoran hose radiator.
·   Keretakan hose air.
·   Air yang bercampur karat dalam radiator.
·   Periksa tutup radiator secara visual dan dengan pengukur tekanan.
22.  Periksa jumlah minyak rem. JIKA RENDAH, buat catatan bagi mekanik yang memenuhi syarat untuk memeriksa kemungkinan penyebabnya.
CATATAN : JANGAN MEMBAWA MINYAK REM KE TEMPAT PENGECATAN.
23.  Periksa cairan elektrolit pada accu, isi dengan air suling seperlunya. Juga periksa terminal accu dari korosi (bersihkan bila perlu).
24.  Isi pembersih kaca depan mobil seperlunya.
25.  Lumasi kunci pintu, plat engsel.
26.  Periksa tekanan ban-termasuk ban serep. Sesuaikan tekanan dengan ketentuan yang tercetak pada ban.
27.  Periksa cara kerja SEMUA lampu.
28.  Periksa cara kerja wiper/pembersih (depan dan belakang, jika perlu)
29.  Pastikan semua pedal karet dalam kondisi baik.
30.  Berikan stiker servis untuk servis berikutnya.
31.  Segera bersihkan kendaraan pelanggan.
·   Termasuk mengosongkan asbak (memberikan pewangi).
·   Membersihkan karpet depan.

·   Membersihkan kaca depan.