Perekat
Sudah
banyak dikembangkan jenis perekat. Perekat tersebut memungkinkan tidak hanya
untuk menyambung dua buah komponen tetapi juga memenuhi kebutuhan kerja
sambungan itu sendiri.
Keunggulan
daya rekat perekat dapat mencakup :
- Penampilan
Sambungan
hampir tidak terlihat.
- Kuat
Pembagian
kekuatan yang merata pada permukaan, jadi tidak hanya pada tempat yang sempit
seperti pada paku keling.
3.
Mengurangi perubahan bentuk.
Pengelasan
menimbulkan panas dan selalu menghasilkan distorsiatau perubahan bentuk. Perekatan tiak menimbulkan panas yang dapat
menyebabkan distorsi pada pada logam. Karena tidak diperlukan panas yang
tinggi, dengan demikian dapat mencegah distorsi.
4.
Mengurangi karat.
Perekat
membentuk lapisan antara dua permukaan yang akan disambung yang akan mengurangi
peluang terjadinya aksi elektrolitik antara dua bahan yang berbeda.
Ada
juga keunggulan yang berkaitan dengan penggunaan khusus, misalnya, dibandingkan
dengan kanvas rem/lining yang dipaku keling, jenis yang direkat mempunyai
permukaan gesek yang lebih luas. Hal ini
menghasilkan peningkatan kemampuan dan usia kanvas rem yang lebih panjang.
Kelemahan Perkat
mencakup :
- Gangguan kesehatan
Kebanyakan
perekat menghasilkan uap yang berbahaya, sehingga diperlukan ventilasi udara
yang baik.
- Resiko terbakar dan Meledak
Sebagian
perekat menghasilkan uap yang dapat terbakar yang dapat meledak pada ruang
tertutup.
3.
Keterbatasan pada temperatur.
Sambungan
dapat lepas bila temperaturnya melebihi ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik.
- Kesulitan pemeriksaan
Sulit
untuk menentukan kekuatan dan efektifitas sambungan hanya dengan pemeriksaan
secara visual (penglihatan).
- Biaya
Diperlukan
peralatan yang mahal untuk dapat melakukan perekatan pada pemakaian khusus,
sehingga kadang-kadang caranya menjadi tidak ekonomis (hemat).
Istilah-istilah
berikut ini berkaitan dengan perekatan.
Thermoplastic
Dapat dilembekkan
beberapa kali dengan cara pemanasan
Thermosetting
Ditentukan
dengan aksi panas atau katalis untuk mencapai kekerasan tetap.
Jenis Impact
Perekat
yang digunakan pada kedua permukaan dan dibiarkan setengah kering. Persinggungan kedua permukaan akan
menghasilkan ikatan.
Cold set
Bahan perekat yang
akan mengeras pada temperatur kamar.
Hot set
Perekat
yang memerlukan pemanasan sampai temperatur tertentu untuk menghasilkan
pengikatan.
Perekat Struktural
Sesuai
untuk penggunaan dimana sambungan menahan beban yang terus menerus. Perekat thermoplastic biasanya tidak sesuai
untuk penggunaan ini karena akan segera rusak pada beban yang terus
menerus. Perekat structural biasanya
menggunakan bahan epoxy dengan bahan dasar resin sintetis, yaitu jenis
thermosetting.
Perekat Struktural
Epoxy
Biasanya
berbentuk cairan sirup dimanaketika dicampur dengan pengeras (katalis) akan
dengan cepat berubah menjadi benda padat yang keras dan tembus pandang. Bahan ini mengikat tidak hanya bahan-bahan
penyerap seperti kayu, tetapi juga dapat digunakan untuk logam dan kaca.
Digunakan pda banyak bagian kendaraan bermotor yang mencakup penyambungan
logam, keramik, kaca, karet, pelastik, kayu dan lain-lain. Juga digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
fiberglas.
Phenolic
Ketika
dicampur dengan epoxy atau karet sistentis nitril, resin jenis hot-set ini akan
mempunyai kekuatan gunting yang sangat tinggi dan dapat menahan panas sampai
kira-kira 250 derajat Celsius. Digunakan
untuk penggunaan beban berat seperti pengikatan bahan-bahan yang bergesekan
yang digunakan pada sepatu rem atau kopling transmisi otomatis.
Perekat
Non-Struktural
Bahan-bahan
ini mencakup elastomeric ( bahan dasarnya karet).
- Karet alam untuk merekatkan karet
dengan karet (misalnya perbaikan ban) dan serat dan kulit.
- Karet alam Latex untuk merekatkan
serat, kulit, lakan, kertas dan lain-lain.
- Karet sintetis untuk PVC, kayu dan
kaca.
- Karet dan resin untuk merekatkan
karet, lakan, gabus, dan lain-lain dengan kayu atau logam.
- Karet sintetis dan resin untuk
plastik laminasi, kayu lapis, hardwood dengan logam atau kayu. Biasanya
cocok untuk permukaan yang halus.
Shellac
(Sirlak) adalah resin alam digunakan untuk menrekatkan komponen engine antara
permukaan logam dengan logam atau gasket dengan bahan berserabut dengan
permukaan logam. Bahan ini tahan
terhadap hidrokarbon pada temperatur tinggi.
Bahan
perekat anaerob (tidak ada udara) mencakup asam akrilik. Bahan ini berkerja saat bersinggungan dengnan
logam jika tidak ada udara. Digunakan
sebagai “lapisan pengunci cair” untuk baut, bahan ini mampu menahan temperatur
sampai 200 derajat Celsius.
Di
atas temperatur 250 derajat Celsius, bahan akan menjadi lunak sehingga berguna
untuk melepas sambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar