Prinsip Rem Hidrolik
·
Cairan tidak dapat dimampatkan/dikompresikan.
·
Jika cairan didalam ruang tertutup dan dikenakan
tekanan, tekanan diteruskan dengan sama besar tanpa berkurang kesegala arah
(hukum paskal).
Dengan menggunakan hidrolik kita dapat:
1. Meneruskan
gerakan dengan jarak jauh,
2. Meningkatkan
panjang gerakan, yang mana dilakukan dengan mengurangi keuntungan mekanik.
3. Menemukan
sebuah keuntungan mekanis, yang mana dilakukan dengan melepas gerakan.
Penerusan
Gerakan dengan Jarak Jauh
|
Gambar. 1
Bila kedua silinder sama ukurannya,
lalu sebuah gaya 500 N diterapkan pada silinder utama (master ccylinder) akan menyebabkan piston pada silinder actuator (slave cylinder) terdapat gaya yang sama
yaitu 500 N. Kedua piston akan bergerak dengan jarak yang sama dan tidak
terdapat kerugian gerakan mekanik.
Untuk menghitung gaya, tekanan atau keuntungan mekanik rumus
berikut dapat digunakan.
Gambar.
2 Segitiga Tekanan
Gaya = F (force) = Newton (N)
Tekanan = P (pressure) = Kpa
Luas penampang = A (area) = m2
Dimana:
Gaya, tekanan dan keuntungan
mekanik dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.
Tekanan (P) x Luas penampang (A) =
Gaya (F)
P x A = F
Gaya (F) ÷
Luas penampang (A) = Tekanan (P)
F ÷ A = P
Gaya (F) ÷ Tekanan
(P) = Luas penampang (A)
F ÷ P = A
Dua dari nilai harus diketahui
untuk melengkapi perhitungan, untuk menghitung sebuah nilai tekanan, gaya dan
luas penampang harus diketahui.
Sebagai contoh:
Gaya yang bekerja 50 N dan luas
penampangnya 40 mm2
Rumus:
Gaya (F) ÷
Luas penampang (A) = Tekanan (P)
50 N ÷ 0,04 m2 = 1250
Kpa
Dibawah ini sebuah contoh dari penggunaan segitiga gaya.
|
Gambar. 3
Meningkatkan Kepanjangan Gerakan
Gambar. 4 Peningkatan Kepanjangan
Gerakan
Jika piston silinder utama (master cylinder piston) lebih besar dari
piston actuator (slave cyliner piston),
piston silinder actuator akan bergerak lebih jauh adri piston silinder utama
dengan jumlah perkalian kelebih besaran piston silinder utama. Pada hak ini
berhubungan dengan kekurangan gaya yang diterapkan pada piston silinder
actuator.
- Jika
piston silinder utama (master
cylinder piston) dua (2) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston
actuator akan bergerak dua kali lebih jauh dari piston silinder utama dan
meneruskan gaya setengah (1/2) lebih kecil.
- Jika
piston silinder utama (master
cylinder piston) sepuluh (10) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston
actuator akan bergerak sepuluh (10) kali lebih jauh dari piston silinder
utama dan meneruskan gaya setengah (1/10) lebih kecil.
Peningkatan
gerakan dibayar dengan kehilangan keuntungan mekanik.
|
Gambar. 5
Jika silinder actuator lebih besar
dari silinder utama akan meningkatkan gaya pada actuator, sama dengan berapa
kali silinder actuator lebih besar dari silinder utama. Hal ini sama dengan
kurangnya gerakan.
Contoh:
Jika silinder actuator memiliki
luas penampang dua (2) kali luas penampang silinder utama, lalu silinder
actuator akan menyalurkan gaya dua kali
dari gaya yang diberikan pada silinder utama. Tetapi silinder actuator hanya
bergerak separo jarak bergeraknya torak silinder utama.
Sebuah keuntungan mekanik dari 2
: 1 dapat diperoleh, tetapi dibayar dengan berkurangnya gerakan.
Silinder Utama (Master Sylinder)
Silinder utama untuk
Kendaraan Berpenggerak Roda Depan
Gambar.
6 Silinder Utama Ganda tipe: UCXV (FF) echnik Automotif
Terdapat tiga versi dari silinder
utama untuk kendaraan penggerak depan, kita akan bicara secara spesifik pada
kerja silinder Girlock yang
dipasangkan pada Ford Laser.
Silinder utama UCXV (FF) merupakan
sebuah unit silinder ganda untuk kendaraan berpenggerak roda depan yang
memiliki sistem rem diagonal menyilang.
Termasuk didalam silinder terdapat
dua katup proporsional (satu untuk masing-masing roda belakang), jga sebuah
actuator peringatan perbedaan tekanan.
FF menunjukkan “fast-fill” (pengisian cepat) yang terdapat dua step
berurutandari penempatan cairan dengan maksud
sebuah langkah piston primer untuk meningkatkan perasaan pedal.
Konstruksi dan Kerja
Silinder dipasangkan dengan sebuah
reservoir polypropylene termasuk
sebuah plat kecil yang membatasi cairan untuk memberi keruang primer dan
sekunder dari silinder.
Unit bekerja dengan prinsip
pemutusan bersama, piston sekunder dioperasikan secara awal, dengan beban
mekanik yang diteruskan dari gerakan piston primer melalui pegas yang lebih
kuat pada piston sekunder.
Siklus secara lengkap dari
kerjanya sebagai berikut:
Mengacu pada gambar 1.6 yang
menunjukkan fungsi “pengisian cepat”.
1. Pada
kondisi “mati”, aliran bagian “E” dalam katup pengisian cepat tertutup dan akan
membuka hanya ketika tekanan dihasilkan oleh piston primer, diameter “A”.
2. Selama
penerapan pedal, piston primer bergerak maju dan cairan didepan piston “A”
tertekan melalui perapat (seal) utama
(bagian rendah “C”) didalam ruang tekan primer untuk mendapatkan penempatan
tekanan rendah.
3. Ketika
tekanan meningkat, bola di dalam rangkaian katup pengisian cepat (aliran bagian
"E") dan untuk peningkatan selanjutnya tergantung pedal, cairan
didepan permukaan "A - B" dikembalikan kereservoir. Penerusan langkah
pedal selanjutnya menghasilokan tekanan didepan serapat utama didaerah
"B" un tuk merapatkan penutupan saluran kompensasi.
Selama siklus penekanan ini, pegas
primer yang lebih kuat menggerakkan secara mekanik piston sekunder sampai
menutup saluran kompensasi didalam ruang sekunder. Ini langsung menekan cairan
melalui piston pembeda tekanan dan katup proporsional kekedua katup sistem rem.
4. Ketika
rem dilepas, piston terbantu oleh pegas pengembali kembali dengan leih cepat
dari minyak dan ini menghasilkan kevakuman antara caia didalam ruang silinder
dan perapat utama. Perapat utama dengan seketika jatuh, lalu mengijinka minya
dibelakang perapat utama mengalir melalui celah didalam penghantar karena
menguncupnhya perapat keruang tekan. Gerakan cairan dari satu set ruang ke yang
lainnya, terkompesasi ole cairan dai reservoir tergerak lewat silinder.
Secara bergantian, gerakan kembali
akhir piston menyebabkan : Cairan mengalir bagian "D" lewat ring
katup kembali.
Gambar. 7
Katup Proporsional
Katup proporsional ganda mengontrol tekanan kekedua rem rem
belakang setelah tekanan tertentu untuk mencegah roda belakang mengunci.
Konstruksi dari katup pada dasarnya berupa sebuah rangkaian
plunyer baja berpegas dengansebuah karet perapat
Fungsi Katup
Gambar. 8 katup proporsional
Pada
tekanan dibawah titik "terputus" cairan pengalir melalui plunyer dan
perapat pengukur, referensi "C" gambar 1.7 kerja katup untuk titik
"pemutus", tercapai ketika tekanan kerja pada daerah "A"
menimbulkan sebuah gaya pada kebawah untuk melawan kekuatan pegas dan
menggerakkan kepala katup kearah perapat pengukur dan pemutus aliran keroda
belakang.
Setelah
titik "terputus" terpenuhi, terdapat kenaikan didalam tekanan
pemasukan kereaksi katup di daerah "B-A" keatas. Piston katup
bergerak keatas menggerakkan kepala katup menjauh dari perapat pengukur, lalu
memungki8nkan cairan lewat. Ini meningkatkan tekanan ke rem belakang dan pada
daerah "A" kearah bawah menutup katup kembali, menyebabkan katup
pengukur cairan selanjutnya ke rem belakang.
Ketika
pedal dibebaskan plunyer bergerak naik
dibawah kekuatan pegas dan membuka cairan pada perapat pengukur.
Piston Pembeda Tekanan
Pressure differential piston (PDP)
Piston
ini pada gambar 4 di aiktifkan switch listrik dalam silinder, akan terdapat
sebguah perbedaan yang nyata pada tekanan diantara ruang primer dan sekunder.
Ini sebuah piston yang dapat ketengah dengan sendirinya dan akan terposisi
secara otomatis, ketika menyebabkan tekanan dibedakan dan terarahkan.
i.
Kerusakan dalam sisten "A"
Tekanan
daloam sistem "B" menekan piston"B" dan mengayun tuas pada
posisi condong. Ini mengaktifkan switch untuk menunjukkan sebuah kerusakan.
ii.
Sistem "A" tersimpan kembali
Kedua
sistem sekarang tersimpan kemdali pada tekanan yang sama.Piston "A"
dan piston "B" berdiameter sama, sehingga gaya sama besar diterapkan
ketuas olehy ikedua sistem. Bagaimanapun piston "A" bereaksi pada
tuas pada titik "C" dan piston "B" berweaksi pada tuas
dititik "D" tuas bertumpu pada titikz"E" sehingga hasil
momen tentang "E" membawa tuas kembali keposisi tengah.
Gambar.
9 aktuator peringatan perbedaan tekanan
Silinder Utama Jenis UC X V (FF)
Komponen - komponen
Rem Piringan
Penyetelan Bantalan Roda
Yakinkan bahwa bantalan roda
tersetel sesuai spesifikasi pabrik. Piringan yang "oleng" dapat
menyebabkan piston dan lapisan rem tertekan kembali pada rumahnya (Calliper)
menyebabkan langkah pedal berlebihan ketika rem dilepaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar