Senin, 25 April 2016

Rem Hidrolik

Prinsip Rem Hidrolik


·         Cairan tidak dapat dimampatkan/dikompresikan.
·         Jika cairan didalam ruang tertutup dan dikenakan tekanan, tekanan diteruskan dengan sama besar tanpa berkurang kesegala arah (hukum paskal).

Dengan menggunakan hidrolik kita dapat:

1.    Meneruskan gerakan dengan jarak jauh,
2.    Meningkatkan panjang gerakan, yang mana dilakukan dengan mengurangi keuntungan mekanik.
3.    Menemukan sebuah keuntungan mekanis, yang mana dilakukan dengan melepas gerakan. 

Penerusan Gerakan dengan Jarak Jauh



 
 

















Gambar. 1

Bila kedua silinder sama ukurannya, lalu sebuah gaya 500 N diterapkan pada silinder utama (master ccylinder) akan menyebabkan piston pada silinder actuator (slave cylinder) terdapat gaya yang sama yaitu 500 N. Kedua piston akan bergerak dengan jarak yang sama dan tidak terdapat kerugian gerakan mekanik.

Untuk menghitung gaya, tekanan atau keuntungan mekanik rumus berikut dapat digunakan.


 



Gambar. 2 Segitiga Tekanan

Gaya = F (force) = Newton (N)
Tekanan = P (pressure) = Kpa
Luas penampang = A (area) = m2

Dimana:
Gaya, tekanan dan keuntungan mekanik dapat dihitung menggunakan rumus seperti berikut.

Tekanan (P) x Luas penampang (A) = Gaya (F)
P x A = F

Gaya (F) ÷ Luas penampang (A) = Tekanan (P)
F ÷ A = P

Gaya (F) ÷ Tekanan (P) = Luas penampang (A)
F ÷ P = A

Dua dari nilai harus diketahui untuk melengkapi perhitungan, untuk menghitung sebuah nilai tekanan, gaya dan luas penampang harus diketahui.
Sebagai contoh:

Gaya yang bekerja 50 N dan luas penampangnya 40 mm2

Rumus:

Gaya (F) ÷ Luas penampang (A) = Tekanan (P)

50 N ÷ 0,04 m2 = 1250 Kpa

Dibawah ini sebuah contoh dari penggunaan segitiga gaya.



 











Gambar. 3

Meningkatkan Kepanjangan Gerakan 

Gambar. 4 Peningkatan Kepanjangan Gerakan


Jika piston silinder utama (master cylinder piston) lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston), piston silinder actuator akan bergerak lebih jauh adri piston silinder utama dengan jumlah perkalian kelebih besaran piston silinder utama. Pada hak ini berhubungan dengan kekurangan gaya yang diterapkan pada piston silinder actuator.

  1. Jika piston silinder utama (master cylinder piston) dua (2) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston actuator akan bergerak dua kali lebih jauh dari piston silinder utama dan meneruskan gaya setengah (1/2) lebih kecil.
  2. Jika piston silinder utama (master cylinder piston) sepuluh (10) kali lebih besar dari piston actuator (slave cyliner piston) piston actuator akan bergerak sepuluh (10) kali lebih jauh dari piston silinder utama dan meneruskan gaya setengah (1/10) lebih kecil.


Peningkatan gerakan dibayar dengan kehilangan keuntungan mekanik.



 

















Gambar. 5

Jika silinder actuator lebih besar dari silinder utama akan meningkatkan gaya pada actuator, sama dengan berapa kali silinder actuator lebih besar dari silinder utama. Hal ini sama dengan kurangnya gerakan.

Contoh:
Jika silinder actuator memiliki luas penampang dua (2) kali luas penampang silinder utama, lalu silinder actuator  akan menyalurkan gaya dua kali dari gaya yang diberikan pada silinder utama. Tetapi silinder actuator hanya bergerak separo jarak bergeraknya torak silinder utama.
Sebuah keuntungan mekanik dari 2 : 1 dapat diperoleh, tetapi dibayar dengan berkurangnya gerakan.




Silinder Utama (Master Sylinder)

Silinder utama untuk Kendaraan Berpenggerak Roda Depan







Gambar. 6 Silinder Utama Ganda tipe: UCXV (FF) echnik Automotif

Terdapat tiga versi dari silinder utama untuk kendaraan penggerak depan, kita akan bicara secara spesifik pada kerja silinder Girlock yang dipasangkan pada Ford Laser.

Silinder utama UCXV (FF) merupakan sebuah unit silinder ganda untuk kendaraan berpenggerak roda depan yang memiliki sistem rem diagonal menyilang.

Termasuk didalam silinder terdapat dua katup proporsional (satu untuk masing-masing roda belakang), jga sebuah actuator peringatan perbedaan tekanan.

FF menunjukkan “fast-fill”  (pengisian cepat) yang terdapat dua step berurutandari penempatan cairan dengan maksud  sebuah langkah piston primer untuk meningkatkan perasaan pedal.


Konstruksi dan Kerja

Silinder dipasangkan dengan sebuah reservoir polypropylene termasuk sebuah plat kecil yang membatasi cairan untuk memberi keruang primer dan sekunder dari silinder.

Unit bekerja dengan prinsip pemutusan bersama, piston sekunder dioperasikan secara awal, dengan beban mekanik yang diteruskan dari gerakan piston primer melalui pegas yang lebih kuat pada piston sekunder.

Siklus secara lengkap dari kerjanya sebagai berikut:
Mengacu pada gambar 1.6 yang menunjukkan fungsi “pengisian cepat”.

1.    Pada kondisi “mati”, aliran bagian “E” dalam katup pengisian cepat tertutup dan akan membuka hanya ketika tekanan dihasilkan oleh piston primer, diameter “A”.
2.    Selama penerapan pedal, piston primer bergerak maju dan cairan didepan piston “A” tertekan melalui perapat (seal) utama (bagian rendah “C”) didalam ruang tekan primer untuk mendapatkan penempatan tekanan rendah.
3.    Ketika tekanan meningkat, bola di dalam rangkaian katup pengisian cepat (aliran bagian "E") dan untuk peningkatan selanjutnya tergantung pedal, cairan didepan permukaan "A - B" dikembalikan kereservoir. Penerusan langkah pedal selanjutnya menghasilokan tekanan didepan serapat utama didaerah "B" un tuk merapatkan penutupan saluran kompensasi.

Selama siklus penekanan ini, pegas primer yang lebih kuat menggerakkan secara mekanik piston sekunder sampai menutup saluran kompensasi didalam ruang sekunder. Ini langsung menekan cairan melalui piston pembeda tekanan dan katup proporsional kekedua katup sistem rem.

4.    Ketika rem dilepas, piston terbantu oleh pegas pengembali kembali dengan leih cepat dari minyak dan ini menghasilkan kevakuman antara caia didalam ruang silinder dan perapat utama. Perapat utama dengan seketika jatuh, lalu mengijinka minya dibelakang perapat utama mengalir melalui celah didalam penghantar karena menguncupnhya perapat keruang tekan. Gerakan cairan dari satu set ruang ke yang lainnya, terkompesasi ole cairan dai reservoir tergerak lewat silinder.

Secara bergantian, gerakan kembali akhir piston menyebabkan : Cairan mengalir bagian "D" lewat ring katup kembali.





Gambar. 7

Katup Proporsional

Katup proporsional ganda mengontrol tekanan kekedua rem rem belakang setelah tekanan tertentu untuk mencegah roda belakang mengunci.
Konstruksi dari katup pada dasarnya berupa sebuah rangkaian plunyer baja berpegas dengansebuah karet perapat

Fungsi Katup





Gambar. 8 katup proporsional

Pada tekanan dibawah titik "terputus" cairan pengalir melalui plunyer dan perapat pengukur, referensi "C" gambar 1.7 kerja katup untuk titik "pemutus", tercapai ketika tekanan kerja pada daerah "A" menimbulkan sebuah gaya pada kebawah untuk melawan kekuatan pegas dan menggerakkan kepala katup kearah perapat pengukur dan pemutus aliran keroda belakang.

Setelah titik "terputus" terpenuhi, terdapat kenaikan didalam tekanan pemasukan kereaksi katup di daerah "B-A" keatas. Piston katup bergerak keatas menggerakkan kepala katup menjauh dari perapat pengukur, lalu memungki8nkan cairan lewat. Ini meningkatkan tekanan ke rem belakang dan pada daerah "A" kearah bawah menutup katup kembali, menyebabkan katup pengukur cairan selanjutnya ke rem belakang.
Ketika pedal  dibebaskan plunyer bergerak naik dibawah kekuatan pegas dan membuka cairan pada perapat pengukur.


Piston Pembeda Tekanan

Pressure differential piston (PDP)
Piston ini pada gambar 4 di aiktifkan switch listrik dalam silinder, akan terdapat sebguah perbedaan yang nyata pada tekanan diantara ruang primer dan sekunder. Ini sebuah piston yang dapat ketengah dengan sendirinya dan akan terposisi secara otomatis, ketika menyebabkan tekanan dibedakan dan terarahkan.


i. Kerusakan dalam sisten "A"
Tekanan daloam sistem "B" menekan piston"B" dan mengayun tuas pada posisi condong. Ini mengaktifkan switch untuk menunjukkan sebuah kerusakan.

ii. Sistem "A" tersimpan kembali
Kedua sistem sekarang tersimpan kemdali pada tekanan yang sama.Piston "A" dan piston "B" berdiameter sama, sehingga gaya sama besar diterapkan ketuas olehy ikedua sistem. Bagaimanapun piston "A" bereaksi pada tuas pada titik "C" dan piston "B" berweaksi pada tuas dititik "D" tuas bertumpu pada titikz"E" sehingga hasil momen tentang "E" membawa tuas kembali keposisi tengah.




Gambar. 9 aktuator peringatan perbedaan tekanan

Silinder Utama Jenis UC X V (FF)
Komponen - komponen


Rem Piringan

Penyetelan Bantalan Roda

Yakinkan bahwa bantalan roda tersetel sesuai spesifikasi pabrik. Piringan yang "oleng" dapat menyebabkan piston dan lapisan rem tertekan kembali pada rumahnya (Calliper) menyebabkan langkah pedal berlebihan ketika rem dilepaskan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar